Kemkomdigi Dorong Perempuan Yogyakarta Jadi Pemimpin Digital Lewat Literasi Teknologi

10 November 2025
Kemkomdigi Dorong Perempuan Yogyakarta Jadi Pemimpin Digital Lewat Literasi Teknologi

Yogyakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus memperkuat kapasitas perempuan Indonesia dalam menghadapi era digital di The Rich Jogja Hotel, Yogyakarta, Kamis (6/11/2025).

 

Melalui berbagai inisiatif, Kemkomdigi mendorong perempuan agar mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha, membangun komunitas, dan menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan zaman.


Komitmen ini diwujudkan melalui perluasan pelatihan literasi digital, peningkatan keamanan siber khusus bagi perempuan, serta penciptaan ruang digital yang inklusif dan bebas dari kekerasan berbasis gender.
Salah satu langkah nyata adalah penyelenggaraan forum She-Connects 2025 Seri Yogyakarta, yang menjadi wadah kolaboratif bagi perempuan dari berbagai sektor untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi.


Dalam sambutannya pada acara tersebut, Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menekankan bahwa dunia digital adalah ruang terbuka yang memberi peluang besar bagi perempuan untuk tumbuh dan berkontribusi. “Teknologi bukan hanya alat, tapi juga jembatan bagi perempuan untuk belajar, berkarya, dan menciptakan perubahan,” ujarnya.

 

Kemkomdigi pun terus memperluas cakupan program literasi digital agar tidak ada perempuan yang tertinggal dalam proses transformasi ini. Program tersebut mencakup pelatihan keterampilan digital, edukasi tentang keamanan online, serta sistem perlindungan dari kekerasan berbasis gender di dunia maya.


Forum She-Connects juga menghadirkan tokoh inspiratif seperti Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, yang menekankan pentingnya kepemimpinan otentik perempuan di era digital. Ia berbagi pengalaman mendigitalisasi seni wayang wong sebagai upaya pelestarian budaya melalui teknologi.

 

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, yang saat ini memimpin bidang teknologi informasi dan dokumentasi atau Penghageng Tepas Tandha Yekti di lingkungan Keraton Yogyakarta, menyoroti pentingnya keberanian perempuan untuk tampil percaya diri dan berinovasi di ranah digital tanpa harus meniru peran laki-laki.

 

Dari sisi akademisi, Rika Lusri Virga dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menekankan pentingnya literasi digital yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan etika dalam berinteraksi di ruang digital. “Setiap jejak digital adalah bagian dari warisan budaya baru, maka harus dijalani dengan kesadaran dan tanggung jawab,” tuturnya.


She-Connects 2025 bukan sekadar forum diskusi, melainkan gerakan kolektif yang mempertemukan perempuan dari berbagai bidang—mulai dari industri kreatif, pendidikan, budaya, hingga teknologi—untuk saling mendukung dan berinovasi.


Melalui program ini, Kemkomdigi berharap tercipta ekosistem digital yang aman, inklusif, dan memberdayakan perempuan untuk menjadi pemimpin perubahan di era teknologi.

 

Bagikan:
Berita Terkait
Beri Masukan Anda
Apakah anda memiliki masukan, pertanyaan, atau keluhan terhadap pelayanan website kami?